Bagaimana bisa tanpa kita berbicara satu sama lain kita masih saling mengingat dalam waktu yang lama? Bagaimana bisa kita yang belum pernah bertemu memiliki memori bahwa kita pernah memiliki rasa yang sama? Bagaimana bisa kita tau bahwa orang yang kita tunggu, orang yang kita nanti, masih menyimpan rasa atau sudah bahagia bersama orang yang lain lagi?
Bukankah lebih baik kita saling melupakan dan berharap Tuhan akan mempersatukan kita kembali sebagai dua orang yang belum pernah mengenal satu sama lain.
Cinta kita hanyalah cinta sesaat. Bagaimana bisa tanpa proses kita bisa bersatu seperti sihir "abrakadabra" dan kita bisa mengerti satu sama lain. Dapat menjadi satu tanpa mengetahui kelebihan dan kekurangan yang kita miliki.
Aku tau maksutmu adalah berniat baik supaya tidak ada yang tersakiti. Ya. Kita sedang bermain aman sekarang. Apakah tidak menutup kemungkinan kita yang sudah menunggu sakit teramat sakit ketika sudah mengorbankan segalanya dan itu semua sirna karna rasa itu sudah hilang?
Apakah tidak menutup kemungkinan seorang yang nantinya akan merasa dirinya dewasa ingin mendapatkan yang sepadan dengannya.
Selagi bisa lakukan apa yang kau bisa. Namun bila memang ini sudah digariskan aku hanya mampu berusaha untuk melupakan kamu untuk waktu ini. Sehingga penantianku tidak akan terasa. Bila Tuhan tidak merestui aku akan lupa bahwa aku pernah jatuh cinta denganmu.