Thursday 11 September 2014

Entah...

Entah apa yang akan aku tulis di sini. Entah apa yang akan aku bagikan di sini. Aku hanya rindu menulis di sebuah diary. Ya. Orang-orang akan menganggapku aneh karena aku menulis sebuah diary dalam sebuah blog yang bisa dibaca oleh seluruh manusia di dunia. Ya memang aku aku aneh. Tapi aku hanya ingin berbagi. 

Bagaimana bisa tanpa kita berbicara satu sama lain kita masih saling mengingat dalam waktu yang lama? Bagaimana bisa kita yang belum pernah bertemu memiliki memori bahwa kita pernah memiliki rasa yang sama? Bagaimana bisa kita tau bahwa orang yang kita tunggu, orang yang kita nanti, masih menyimpan rasa atau sudah bahagia bersama orang yang lain lagi?

Bukankah lebih baik kita saling melupakan dan berharap Tuhan akan mempersatukan kita kembali sebagai dua orang yang belum pernah mengenal satu sama lain.

Cinta kita hanyalah cinta sesaat. Bagaimana bisa tanpa proses kita bisa bersatu seperti sihir "abrakadabra" dan kita bisa mengerti satu sama lain. Dapat menjadi satu tanpa mengetahui kelebihan dan kekurangan yang kita miliki.

Aku tau maksutmu adalah berniat baik supaya tidak ada yang tersakiti. Ya. Kita sedang bermain aman sekarang. Apakah tidak menutup kemungkinan kita yang sudah menunggu sakit teramat sakit ketika sudah mengorbankan segalanya dan itu semua sirna karna rasa itu sudah hilang?

Apakah tidak menutup kemungkinan seorang yang nantinya akan merasa dirinya dewasa ingin mendapatkan yang sepadan dengannya.

Selagi bisa lakukan apa yang kau bisa. Namun bila memang ini sudah digariskan aku hanya mampu berusaha untuk melupakan kamu untuk waktu ini. Sehingga penantianku tidak akan terasa. Bila Tuhan tidak merestui aku akan lupa bahwa aku pernah jatuh cinta denganmu.

Tuesday 9 September 2014

When You Love Someone

Hai!
Wah lama banget ya udah ga nulis di blog. Kangen sama aku ga? Kangen dong kangen :D Aku mau inget inget kapan aku terakhir ngeblog. Emmm kayanya waktu aku SMP deeh. Haha mentang mentang udah SMA jadi gaya nih. Merasa sudah dewasa, dua tahun lagi udah punya KTP entar bisa milih presiden periode selanjutnya dan menentukan masa depan bangsa Indonesia juga bisa didengarkan aspirasinya tanpa embel-embel "kamu masih kecil, tau apa?" Ah kok jadi OOT sih dari judulnya. Aku cuma mau nulis gaje aja nih. Tentang apa yang aku rasain. Kalo mau baca ayo kita baca sampe selesai kalo ga mau ya udah tutup aja ga usah main ke sini lagi *ceritanya ngambek*

Sewajarnya anak labil itu merasakan apa yang namanya jatuh cinta. Iya aku masih labil. Anak SMA yang baru 2 bulan pake seragam abu-abu tapi udah ngerasa jadi anak gede. Sudah sewajarnya ketika kita jatuh cinta itu kita mengharapkan suatu balasan. Dan percintaan antara anak labil itu biasanya mengandung friendzoned, brotherzoned/sisterzoned, PHP, atau ke GR an. Kali ini aku tersangkut dengan masalah GR dan PHP.

GR sama PHP itu beda tipiiis banget. Sebenernya orang orang yang ngakunya korban PHP itu bisa aja dia cuma GR semata. Dia ngerasa lawannya itu suka sama dia dengan segala perhatiannya,pujian-pujiannya,kebaikannya itu tanda dari suka. Padahal si lawan jenis itu emang gitu orangnya. Jadi yang ga tau ke-geer-an terus merasa di-php-in. Nah ada juga yang emang murni PHP. Dia kayanya baik kayanya suka tapi pergi begitu aja setelah tau kalo korbannya mulai suka sama dia, Kalo ketemu makhluk yang satu ini lempar aja pake batu. Biar tau kalo di-php itu sesakit dilempar pake batu ._.

Kali ini aku sih bingung aja antara PHP atau ke geeran aja. Ya kawan lagi lagi jatuh cinta ddengan orang di dunia maya yang aku belum pernah ketemu tapi aku punya feeling dia baik baik dari cara dia berbicara. Ya aku lihat fotonya waktu SMP dia unyu pake bgt :3 Tapi setelah sekarang dia SMA ya biasa aja :3 Nah kita mulai ngobrol ngobrol di sebuah sosmed yang semua orang berandroid pasti punya, Ya tebak aja aku males nyebut merk soalnya ga dibayar juga :v Dia baik, dia seagama sama aku, dia diajak ngobrol enak, bisa saling mengingatkan waktu belajar. Ya awalnya dia ngomongin hal-hal yang menjurus ke yang lebih lanjut, Aku mulai gr. Aku mulai memendam rasa. Sampai detik aku menulis post ini aku masih memendam rasa, Tapi kadang dia beda. Mulai jarang bales kalo aku chat. Jarang memulai duluan. Ya aku ga tau entah aku aja yang gr waktu kemarin kemarin apa emang dari awalnya dia ga ada niat cuma iseng aja bilang begitu. Sampai sekarang aku masih gatau dan mencoba untuk membuang rasa itu jauh-jauh. Karena mengharapkan sesuatu yang tak pasti hanyalah membuang waktu dan tenaga.

Makasih ya udah mau baca cerita aku. :)